Kisah Patah
9:32 PMPatah Hati yang Paling Patah
Belum genap satu tahun setelah perpisahan itu terjadi
Telah banyak perjuangan dan perubahanku sekitar melupakanmu
Tidak ada yang tahu pasti bagaimana runtuhnya duniaku
Memang
Aku selalu berusaha tegar
Dan merasa sudah baik-baik saja setelahnya
Akan tetapi jauh dari sepengetahuanmu
Melupakanmu aku belum sanggup
Bukan karena ingin kembali bersama
Melainkan patahan yang kau perbuat membuatku teramat sekarat
Kau tahu tidak?
Mencintaimu saat itu
Aku merasa menjadi genap
Bahkan kupikir mimpi itu akan tetap kokoh sebab mencintaimu aku merasa bahagia- sebahagianya
Hingga seperti katamu, yang pudar akan tetap pergi menghilang
Ya, kau meninggalkan
Akan tetapi, tuan
Sebegitu tragiskah hingga kisah ini berakhir dengan cara yang tidak baik?
Bukankah kau pernah berkata padaku
Bahwa setiap masalah akan ada jalan keluarnya
Lalu mengapa kau mendatangkan dia sebagai pelipur rindumu kala tak membersamaiku?
Apakah menurutmu itu adalah sebuah jalan keluar yang benar?
Tidak !
Tidak sama sekali
Aku merasa semua runtuh
Tak ada yang tersisa selain pelampiasan untuk sanggup melupa
Segalanya telah membuatku memar, dan jantungku membiru tak karuan
Luka dan perihku merajalela
Bahkan lebih dari sekedar remukan
Kini diriku seolah hanyalah serpihan yang tertiup lalu berhamburan
Sungguh
Pengkhianatan dan kebohonganmu tidak akan pernah sanggup aku lupakan
Itulah bagian patah yang paling patah
Aku harus tersenyum dengan siapa setelah kepergianmu?
Percayalah, kau telah mematahkan kepercayaanku
Kisah yang Telah Usai
Kisah itu telah usai
Kata kita sudah menjadi kau dan aku
Lantas, apa maksudmu mengirimkan pesan padaku, bahwa kau bermimpi tentangku?
Bukankah kau yg ingin perpisahan ini?
Mohon jangan bermain tentang rasaku
Mohon padamu
Hapuslah semua kontak media apapun tentangku
Jangan kau hubungi aku lagi
Sebelum Allah menghubungkan kau dan aku dalam jalinan yg di ridhoi
Hapus, hapus semua gambarku
baik yg ada di ponsel atau di ingatanmu
Pergilah
Pergi saja sejauh ingin anganmu
Tak mengapa, tanpamu aku biasa saja
Namun, Jika kau tahu
Namamu sampai sekarang belum pernah ada dalam pengingkaran hatiku
Belum pernah terbersit dalam penghianatan akalku
Jadi, jangan hubungi aku lagi
Jangan hubungi aku saat kau bermimpi tentangku
Bahkan kau bilang bahwa mimpi tak selamanya sebagai bunga tidur
Apakah kau tau?
Itu adalah seburuk-buruknya harapan yg kau berikan padaku
Yg tak mungkin bisa ku wujudkan bersamamu
Jika kau meyakini itu adalah sebuah kode Allah
Maka datanglah kembali
Jelaskan padaku, apa yg kau maksud atas semua itu
Pahamkan pada orangtuaku tentang tujuanmu bertamu dirumahku
Sebelum kau bertamu dalam hatiku
Karena aku masih tetap disini
Meskipun kau telah pergi
Sebenarnya
Ada ribuan kata yg ingin ku ucapkan
Terpendam bertumpuk dalam hati
Kata yg tak pernah terlintas oleh sepasang telingamu
Melalui media inilah
Ku ungkap tiap kata sedikit demi sedikit
Ku gabungkan tiap ritme tak beranda sebait demi bait
Hingga
Tersusun sebuah pesan yg akan tersampaikan langsung menembus lubuk hatimu yg begitu pahit
Kamulah sempurna yg ku eja
Yg memberi bahagia juga derita menjadi pelengkap dalam sebuah rasa
Sebuah kehilangan yg teramat dalam
Membuatku enggan untuk mulai
Aku mulai berpikir
Lebih baik tanpa istimewa
Daripada istimewa mengatas namakan cinta
Cukup ku kagumi kau dalam doa
Sehingga saat kau hilang lagi untuk memilih dia
Aku takan lagi kecewa dengan berat luka
Jika kau mengerti
Aku tak mau jatuh pada cinta yg sejenis ini lagi
Karena itu sama halnya membunuh cahaya hatiku dari Illahi rabbi
Seandainya aku bisa mengulang waktu
Maka aku hanya ingin mencintaimu dalam beku
Agar tak ku dapati lagi cinta yg semu
Kata kita sudah menjadi kau dan aku
Lantas, apa maksudmu mengirimkan pesan padaku, bahwa kau bermimpi tentangku?
Bukankah kau yg ingin perpisahan ini?
Mohon jangan bermain tentang rasaku
Mohon padamu
Hapuslah semua kontak media apapun tentangku
Jangan kau hubungi aku lagi
Sebelum Allah menghubungkan kau dan aku dalam jalinan yg di ridhoi
Hapus, hapus semua gambarku
baik yg ada di ponsel atau di ingatanmu
Pergilah
Pergi saja sejauh ingin anganmu
Tak mengapa, tanpamu aku biasa saja
Namun, Jika kau tahu
Namamu sampai sekarang belum pernah ada dalam pengingkaran hatiku
Belum pernah terbersit dalam penghianatan akalku
Jadi, jangan hubungi aku lagi
Jangan hubungi aku saat kau bermimpi tentangku
Bahkan kau bilang bahwa mimpi tak selamanya sebagai bunga tidur
Apakah kau tau?
Itu adalah seburuk-buruknya harapan yg kau berikan padaku
Yg tak mungkin bisa ku wujudkan bersamamu
Jika kau meyakini itu adalah sebuah kode Allah
Maka datanglah kembali
Jelaskan padaku, apa yg kau maksud atas semua itu
Pahamkan pada orangtuaku tentang tujuanmu bertamu dirumahku
Sebelum kau bertamu dalam hatiku
Karena aku masih tetap disini
Meskipun kau telah pergi
Sebenarnya
Ada ribuan kata yg ingin ku ucapkan
Terpendam bertumpuk dalam hati
Kata yg tak pernah terlintas oleh sepasang telingamu
Melalui media inilah
Ku ungkap tiap kata sedikit demi sedikit
Ku gabungkan tiap ritme tak beranda sebait demi bait
Hingga
Tersusun sebuah pesan yg akan tersampaikan langsung menembus lubuk hatimu yg begitu pahit
Kamulah sempurna yg ku eja
Yg memberi bahagia juga derita menjadi pelengkap dalam sebuah rasa
Sebuah kehilangan yg teramat dalam
Membuatku enggan untuk mulai
Aku mulai berpikir
Lebih baik tanpa istimewa
Daripada istimewa mengatas namakan cinta
Cukup ku kagumi kau dalam doa
Sehingga saat kau hilang lagi untuk memilih dia
Aku takan lagi kecewa dengan berat luka
Jika kau mengerti
Aku tak mau jatuh pada cinta yg sejenis ini lagi
Karena itu sama halnya membunuh cahaya hatiku dari Illahi rabbi
Seandainya aku bisa mengulang waktu
Maka aku hanya ingin mencintaimu dalam beku
Agar tak ku dapati lagi cinta yg semu
0 coment�rios