Dear Langit

Ku goreskan pena pada secarik kertas putih. Berisi rintihan rindu Bumi yang tak pernah Langit tahu. Rindu yang kian menjadi racun di dalam hati. Rindu akan Langit yang dulu terasa begitu dekat dengan Bumi. Namun sekarang, Langit terasa begitu jauh. Kian lama kian berubah.

Wahai Langit, apa yang membuatmu berubah? Adakah Bumi pernah menyakitimu? Atau mungkin kau telah melupakan Bumi karena kini tengah ditemani oleh jutaan Bintang?

Tahukah kamu, melihatmu bersama Bintang terkadang membuat Bumi menangis? Cemburu akan dekatnya Bintang. Takut akan kehilangan Langit.

Dear Langit
Tahukah kamu? Meski kau telah berubah, meski kau terasa kian jauh. Dengan keangkuhan dan kehebatanmu. Dengan keindahan yang kau pancarkan dari kejauhan. Perasaan Bumi takkan pernah berubah. Bumi akan terus merindukan Langit. Memperhatikan tiap gerak dan perubahan Langit, dari kejauhan.

Ya, Bumi yang merindukan Langit
Langit yang dulu menyapa Bumi dengan kehangatannya. Langit yang kian ceria. Tersenyum dan tertawa melihat tingkah bumi yang terkadang menggelikan. Langit yang ramah dan begitu mempesona. Memberikan warna indah dalam hidup Bumi. Menjadi inspirasi terhebat di hati Bumi.

Dear Langit
Meski Bumi tahu bahwa Bumi dan Langit takkan bersatu, Bumi hanya ingin selalu dekat dengan Langit. Menjadi sahabat seperti dulu, saling berbagi canda dan tawa, suka dan duka. Karena Langit Begitu berharga...

________________________________________________________________________________

hakimsan06