Bumi tak tahan terik
Air laut naik bersandar awan mendung

Matahari tak mau kalah
Mendung dileburkan dengan ramah


Beku tak kuat bertahan
Melelehlah ia secara perlahan

Jatuh bertetesan
Sebentuk air yang penuh keberkahan

Manusia menyebutnya sebagai Hujan

Sejuk dan segar
Aroma lega pada tanah yang gersang
Hingga sebagian isi bumi ikut riang

Banyak hal bisa di ambil pelajaran
Serta banyak kenangan yang terabadikan di moment hujan

Seperti cintaku yang gugur di musim hujan
Ku nikmati sendu bersama setiap tetes kenangan

Dia membutuhkanku
Tapi tidak mencintaiku

Dia mencintaiku
Tapi tidak sama sekali bisa meyakinkanku

Bodohnya
Aku jatuh berkali-kali
Namun masih tetap ingin menyejukkan hatimu lagi
Tanpa pernah meminta balasan
Meski seringkali dicampakkan

Seperti hujan
Jatuhnya tak di hiraukan
Kebaikannya tak di pedulikan
Tapi tak pernah bosan untuk terus menyejukkan keadaan

Mungkin ini teguran Tuhan
Karena cinta yang berlebihan tak sampai bertepian

Jika cinta sudah ditepi pernikahan
Tak mengapa berlebihan
Tapi, jika belum?
Itulah akibatnya, jika kita terburu, yakan ?

Benar
Sekarang, cintaku sudah bukan cinta biasa
Aku ingin membangun cinta yang berbeda dari anak muda biasanya

Bersama ridhoNya
Izin orang tuanya
Dan restu ibu ayahku

Jika tidak salah
Cinta itu harusnya tak sekedar bisa menyatakan
Tapi juga harus bisa menyatukan
Dan cinta itu harusnya tak sekedar bisa meyakinkan
Tapi juga harus bisa meng Akad kan

Iya, Allah sepakat dengan Akad
Bukan yang terikat tanpa syarat

Semoga Allah mengampuniku
Atas dosaku yang dulu

Dan untuk mu
Yang pernah ku libatkan dalam cinta semu

Sudikah kau mengikhlaskan ku?

Semoga kau mendengar suara hatiku
Yang tak bisa berbicara langsung padamu

Ku titipkan sedikit rindu atas ketersinggahanmu yang indah dulu
Ku sampaikan salam maaf padamu
Lewat lubuk tulusku telah bebas dari duniamu

Sampai jumpa dilain waktu

Dalam pertemuan tak terpisahkan
~Sekedar harapan dariku

Entahlah, meski wujudnya bukan dirimu
Itulah yang baik.


2ndaug18'