Perjalananku

4:50 PM



Dunia bagaikan detik-detik jarum jam yang selalu berputar. Begitu juga dengan kehidupanku , yang selalu berputar , dan berhenti di kesedihanku yang sekarang aku rasakan. Berat , berat , dan berat menjalani keadaan ini , tapi aku tak boleh menyerah begitu saja . aku harus bangun dari kesedihan ini dan berjuang melawan perihnya keadaan ini .
Aku Andin. Seeorang mahasiswi jurusan kedokteran semester 6 dari Yogyakarta. Saat ini aku pergi meninggalkan rumah untuk sementara. Karena aku tak tahan mendengar bahkan melihat Ayah dan Bunda yang selalu bertengkar setiap hari . Entah apa sebabnya mereka bertengkar . Tak ada yang peduli denganku . Aku hanya anak satu-satunya yang bernasib malang . Aku pergi tanpa membawa apapun .
Aku meninggalkan kuliahku, meninggalkan segalanya dan hanya ingin mencari ketenangan. Dengan bermodal uang Rp 100.000,-  aku pergi mencari kehidupan yang sebenarnya. Berjalan kesana kemari dengan tujuan yang masih sama. Dengan hari hari yang tak jelas aku jalan.

------------
Suatu siang , ada seorang laki-laki berpenampilan rapi memakai koko jubah biru dongker , celana panjang dan berpeci mendekatku saat sedang duduk terdiam dimasjid AN-NUR, masjid yang selama ini aku datangi untuk bersinggah. “ assalamu’alaikum ...’’ sapa lelaki mua itu. “assalamu’alaikum...” sapa dia lagi untuk kedua kalinya. Aku tersentak kaget . “wa’alaikumussalam..”jawabku dengan raut muka kebingungan. Siapa lelaki ini ? kenapa dia menghampiriku ? apa salah ku ? aku tak mengenalnya . seketika itu banyak peertanyaan dibenakku. Lalu , “maaf kalo telah membuatmu kaget  “.” Em..emhh gk papa  gak papa. Kamu siapa ? kenapa menyapaku ? kita kan belum kenal”. Jawabku sewot dan gugup. “memang kita belum saling kenal. Tapi aku sering liat kamudisini, trus sambil ngelamun dengan tatapan kosong. Apa kamu ada masalah ?” tanyanya ingin tahu. “engga ada, maaf aku lagi ingin sendiri. Lebih baik kamu pergi, gak enak diliat orang”. Jawabku dengan judes. “aku gak mau pergi sebelum kamu cerita masalahmu”. Paksa lelaki itu padaku . “kamu siapa sih ? sok pengen tahu masalah orang. Kita tu gak kenal !!”. “ yaudah kenalin, aku Irsyad”

----------
Satu tahun kemudian, setelah perteemuan itu. Aku telah berubah menjadi seorang wanita yang lebih baik, berkat bimbingan Allah melalui Irsyad. Selama satu tahun itu ampai sekarng aku tinggal diasrama Pondok Pesantren milik keluarga Irsyad. Aku belajar banyak disana. Dari mulai mendalami masalah agama sampai masalah dalam kehidupan sehari-hari. Aku pun kenal dekat dengan keluarga Irsyad. Ayahnya , Ibunya, dan Shofyan adik kecilnya yang lucu, gemesin banget deh ... disini aku lebih merasa bahagia dan tenang.

Suatu malam, aku duduk ditaman asrama . merenung, bengong, memikirkan Ayah dan Bunda. Bagaimana dengan mereka sekarang ? apakah mereka baik-baik saja ? apa mereka mencariku dengan susah payah dan kebingungan ?  atau aku yang harus beranjak mencarinya ?
“nak andin..” tegur Ibu sambil memegang bahuku. “nak andin !!”. “ eh, iya “ jawabku dengan kaget dan tak sopan. “eh Ibu, maaf bu saya kira siapa”. Jawabku malu. “kamu kenapa ? kok melamun .. apa ada masalah ?” tanya Ibu kepadaku. “ gak ada apa-apa kok Bu. Andin juga gak melamun, Cuma keinget Ayah sama Bunda “. “ oh begitu. Yasudah , kamu doakan saja mereka agar selalu dalam lindungan Allah”. Ibu menasihatiku. “ aamiin, oh ya Bu. Ada apa ? Apakah Ibu mencari Andin ?” tanyaku. “ iya dari tadi Ibu nyariin kamu. Ternyata ada disini “. “hehe..maaf ya bu sudah bikin cemas . memang ada apa mencariku?” “itu ayah mau bicara sama kamu. Ayoo masuk !! . gak baik anak perempuan diluar malem malem “` ajak ibu . “iya bu” jawabku langsung bergegas.

---------------
             

            (diruang tamu)

Suasananya begitu tenang. Dengan penataannya yang begitu rapi. Disitu sudah ada Ayah, Ibu dan Irsyad yang menungguku. Aku gugup, grogi, rasanya campur aduk. Ada apa ini, gak biasanya begini. “assalamu’alaium...” sapaku saat memasuki ruang tamu. “wa’alaikumussalam..” jawab mereka kompak.  “duduklah disini nak Andin “ ajak ibu, sambilsambil melambaikan tangan. Aku pun duduk disebelah ibu. Didepannya ayah dan sebelahnya Irsyad. Ayah mulai berkata... “nak Andin .. “ sebut ayah dengan tegas . “ iya yah” jawabku dengan suara kecil, karena kau takut . gak biasanya Ayah Irsyad seserius seperti ini.  “ begini nak Andin. Nak Andin kan sudah satu tahun disini. Dan ayah liat banyak perubahan yang terjadi. Nak Andin juga sering bantu –bantu . trus diantara nak Andin dan kami sudah saling terbuka”. “ iya yah, lalu kenpa ?” tanyaku ingin tahu. “ ayah dan ibu bermaksud melamar kamu untuk Irsyad”. Deg deg deg . seketika itu aku langsung lemas, jantungku berdebar tak menentu. Bingung harus jawab apa . segitu cepatnya kejadian ini terjadi . sejenak aku bengong . benarkah ini? Passtii Cuma mimpi. “aauuww” dalam hati, setelahku cubit tanganku . ini bukan mimpi !!
------------
            
           Dua hari sudah berlalu. Saatnya aku menjawab pertanyaan ayah. Aku merasa ini langkahku yang paling tepat. Sholat istikhoroh pun sudah kujalani sebagai ikhtiar.  “ bismillahirrahmanirrahim, in syaa allah Andin siap menerima lamaran dari ayah “.

--------------
                 
          Tiga tahun telah berlalu. Aku sudah mempunyai Irssyad kecil bernama  Zafran. Aku juga sudah bertemu dengan ayah dan bunda , sejak sebelum aku menikah. Lengkap sudah kebahagiaan ku saat ini. Alhamdulillah.. terimakasih atas skenario – skenario yang membuatku menjadi lebih baik ya Allah .
 ____________________________________________________________________________________

~Amilah Fauziah

You Might Also Like

0 coment�rios

recent posts

About Me