Memaksamu Bahagia
1:58 PMMungkin terlalu egois untuk memaksamu bahagia denganku
Kau yg ku anggap pagi
Sebagai penyambut ceria saat lelah dimalam hari
Ternyata, kau tak pernah berfikir sejauh itu
Rasa ini ku miliki sendiri tanpa ada paduan dari rasamu
Maka tak heran jika aku lebih memilih lupa pada segalanya perihal tentangmu
Kini
Kau hanya tinggal literasi dalam sajak yg ku rangkai setiap hari
Ini semua bukan tentang cinta
Melainkan tentang apa yg kita rasa
Hingga
Melalui tulisan ini
Aku baru menyadari
jika hidup denganmu
Sama halnya membangun kebahagiaanmu diatas penderitaanku
Kata Kita kini menjadi kau dan aku yg jauh terpisah
Kita hanyalah dua insan yg mengisahkan kata pernah
Meski raga tak pernah bersua tp kita pernah satu rasa
Meski dunia tak ijinkan bersama tapi kita pernah ucap cinta
Meski semesta tak memberikan kita bersatu tapi kita pernah ucap rindu
Beginikah kisah kita ?
Aku merasakan tawa dan juga derita
Tenggelam dalam bahagia yg kini telah binasa
Tertahan dalam derita yg hingga kini masih ku rasa
Rasa bahagia yg kau berikan
Tak pernah muncul saat air mataku berjatuhan
Kini aku hanya bisa belajar mengikhlaskanmu
Mengikhlaskan atau diikhlaskan
Adalah sebuah pilihan dari sebuah perpisahan
Benar
Mungkin terlalu egois jika aku memaksamu untuk bahagia denganku
Adakah terpikir olehmu
Kau ingin membangun bahagia seutuhnya bersamaku?
Tidak, tidak sama sekali
Nyatanya kau pergi
Nyatanya kau tak pernah berkabar lagi
Biarlah, membiarkanmu pergi
Adalah luka yg ku gores pada hatiku sendiri
Melumpuhkan kaki kaki hatiku yg dulu mengejarmu hingga tak terukur jarak dan waktu
Pergilah, karena menahanmu tetap disini
Hanya melubangi luka yg sedang ku obati
Dan ternyata benar
Akhir yg ku dapati tak seperti yg ku ingini
Sekeras apapun ku menahanmu
Kau tetap pergi
Dan aku tetap disini
Tak ada yg bisa ku hentikan
Hanya seteguh keyakinan dalam hatiku
Akan takdirNya yg pasti berujung keindahan
Pada rasa yg sedang berantakan
Selalu ku tuliskan Ikhlas pada hati yg merintih kesakitan
Sebagai motivasi untuk tetap sehat saat suasan luka meramu obat
Terimakasih
Untuk datangmu yg beralasan
Dan tak beralasan untuk bertahan
Kau yg ku anggap pagi
Sebagai penyambut ceria saat lelah dimalam hari
Ternyata, kau tak pernah berfikir sejauh itu
Rasa ini ku miliki sendiri tanpa ada paduan dari rasamu
Maka tak heran jika aku lebih memilih lupa pada segalanya perihal tentangmu
Kini
Kau hanya tinggal literasi dalam sajak yg ku rangkai setiap hari
Ini semua bukan tentang cinta
Melainkan tentang apa yg kita rasa
Hingga
Melalui tulisan ini
Aku baru menyadari
jika hidup denganmu
Sama halnya membangun kebahagiaanmu diatas penderitaanku
Kata Kita kini menjadi kau dan aku yg jauh terpisah
Kita hanyalah dua insan yg mengisahkan kata pernah
Meski raga tak pernah bersua tp kita pernah satu rasa
Meski dunia tak ijinkan bersama tapi kita pernah ucap cinta
Meski semesta tak memberikan kita bersatu tapi kita pernah ucap rindu
Beginikah kisah kita ?
Aku merasakan tawa dan juga derita
Tenggelam dalam bahagia yg kini telah binasa
Tertahan dalam derita yg hingga kini masih ku rasa
Rasa bahagia yg kau berikan
Tak pernah muncul saat air mataku berjatuhan
Kini aku hanya bisa belajar mengikhlaskanmu
Mengikhlaskan atau diikhlaskan
Adalah sebuah pilihan dari sebuah perpisahan
Benar
Mungkin terlalu egois jika aku memaksamu untuk bahagia denganku
Adakah terpikir olehmu
Kau ingin membangun bahagia seutuhnya bersamaku?
Tidak, tidak sama sekali
Nyatanya kau pergi
Nyatanya kau tak pernah berkabar lagi
Biarlah, membiarkanmu pergi
Adalah luka yg ku gores pada hatiku sendiri
Melumpuhkan kaki kaki hatiku yg dulu mengejarmu hingga tak terukur jarak dan waktu
Pergilah, karena menahanmu tetap disini
Hanya melubangi luka yg sedang ku obati
Dan ternyata benar
Akhir yg ku dapati tak seperti yg ku ingini
Sekeras apapun ku menahanmu
Kau tetap pergi
Dan aku tetap disini
Tak ada yg bisa ku hentikan
Hanya seteguh keyakinan dalam hatiku
Akan takdirNya yg pasti berujung keindahan
Pada rasa yg sedang berantakan
Selalu ku tuliskan Ikhlas pada hati yg merintih kesakitan
Sebagai motivasi untuk tetap sehat saat suasan luka meramu obat
Terimakasih
Untuk datangmu yg beralasan
Dan tak beralasan untuk bertahan
Baca juga >>
___________________________________________________________________________________
0 coment�rios