Angin berhembus lembut di tanah kering
Menggugurkan ia yang rapuh
Daun tak pernah membenci angin
Diterbangkan lalu dijatuhkan
Masih juga terinjak,terseret,dan tertiup lagi
Apakah daun seikhlas itu ?
jika iya aku ingin sepertinya, yang terus menerima tanpa membenci bahkan membalas.


Pernah sekali diri ini menahan malu
Indahnya senja kalahkan yakinku
Lihatlah senja tetap tunduk walau indahnya tak tertandingi
Malam perlahan hadir menggantikan langit senja
Angkuh dan perkasa ia tunjukkan
Senja tak pernah bersedih
Ia tau saatnya akan tiba
Apakah senja seyakin itu ?
jika iya aku ingin sepertinya, yang tau dirinya elok tetapi siap tergantikan.


Hujan mulai merintik, mederas dengan gagah.
Setitik api amarah kadang dipadamkannya
Namun tetap saja aku masih diriku
Ingin ku dapat seikhlas daun dan seyakin senja
kadang aku juga berpikir tentang pagi
Fajar terbit yang menakjubkan
Tapi sebagian orang tak mengerti
karena perpisahan (senja) lebih mengesankan daripada pertemuan (fajar)
Apakah fajar sebahagia itu ?
Jika iya aku ingin sepertinya, yang tetap datang walau banyak yang tak mengerti.

_____________________________________________________