Wahai Pelengkap
9:32 PMWahai pelengkap yang belum terungkap
Aku mohon maaf, setelah sekian lama tak muncul di media, untuk membuat narasi tentang kau yang tak terdrskripsi
Aku pikir selama ini diam adalah cinta, yang kuberi kesempatan untuk kau seorang berbicara, memekakkan telingaku mengungkap rahasia, namun hingga kini, belum jua ku dapat teriakan itu nyata
Mengapa kau terlalu lama bersembunyi, apa sajak ini tak cukup untuk kedua mata yang saling merindui
Wahai pelengkap yang belum terungkap
Jika cinta kau nilai dari seberapa kokoh aku bertahan, aku telah mengeringkan banyak luka untuk kesetiaan, siap untuk segala rintangan dalam kehidupan
Jika ketulusan kau nilai dari seberapa lama aku menunggu, aku telah menghabiskan banyak waktu untuk menunggu temu
Jika keseriusan kau anggap dari seberapa sering aku mengucap, aku telah memotong banyak malam untuk mengetuk pintu langit yang temaram
Adalah aku; kebodohan itu
Melawan bosan ingin dicintai hingga beratus ratus bulan kedepan, meski tanpa kejelasan, bertahan terus untuk kau yang semakin ahli mengabaikan
Aku terus melangitkan harapan
Tanpa kau tau bahwa kerahasiaan terbesarku adalah mencintaimu, meski rahasia itu telah ku tiadakan melalui sajak sajak yang ku tujukan untumu
Bukankah cinta seharusnya menerima?
Sebab bukan kali pertama aku menerima banyak pilihan, namun terlampau jauh sudah aku melukiskan keindahan tentangmu hingga kaulah yang ku terima sebagai sebuah ketetapan
Aku percaya, pilihan pilihan itu adalah kebaikan, meski berulangkali aku memaksa kau sebagai jawaban, tak kan mungkin terpenuhi jika bukan karena kehendakNYA
Meski hatimu seperti batu, sudah ku persiapkan rintik hujan untuk memecahkan kerasmu
Kau tahu?
Aku sudah siap kalah dengan siapapun dan apapun yang menjadi pilihanmu
Semoga kau selalu bisa membahagiakan dirimu sendiri jika nanti benar benar aku tidak mendapatkan restu cinta darimu
Apapun yang menjadi pilihanmu nanti, silahkan lakukalah untuk senyummu
Biar aku yang membawanya pulang bersama tangis haru
***
Baca juga kumpulan Cerpen tentang dokter
0 coment�rios